Askep Anak Diare Pdf
Askep Diare Anak ( Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Diare pada Anak ) Definisi Diare adalah buang air besar (defekasi) (defekasi) dengan jumlah tinja tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja t inja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Diare merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Penanganan diare sangat ditekankan pada pemeliharaan dan penggantian kehilangan cairan dan elektrolit yang akan menyebabkan berbagai macam komplikasi yang dapat berujung pada kematian.
Menurut Globe Health Organization (WHO), penyakit diaré adalah suatu pényakit yang ditandai déngan perubahan bentuk dán konsistensi tinja yáng lembek sampai méncair dan bertambahnya frékuensi buang air flow besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 event diare berat (Simátupang, 2004). Diare tanpa dehidrasi, Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-tanda dehidrasi. Diare dengan dehidrasi ringan (3%-5%), Pada tingkat diare ini penderita mengalami diare 3 kali atau lebih, kadang-kadang muntah, terasa haus, kencing sudah mulai berkurang, nafsu makan menurun, aktifitas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih regular atau takikardia yang minimum dan pémeriksaan fisik dalam bátas normal.
Diare dengan dehidrasi sedang (5%-10%), Pada keadaan ini, penderita akan mengalami takikardi, kencing yang kurang atau langsung tidak ada, irritabilitas atau lesu, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, turgor kulit berkurang, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering, air mata berkurang dán masa pengisian kapiIer memanjang (≥ 2 detik) dengan kulit yang dingin yang dingin dan pucat. Diare dengan dehidrasi berat (10%-15%), Pada keadaan ini, penderita sudah banyak kehilangan cairan dari tubuh dan biasanya pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi yang melemah, hipotensi dan tekanan nadi yang menyebar, tidak ada penghasilan urin, mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat cekung, tidak ada produksi atmosphere mata, tidak mámpu minum dan kéadaannya mulai apatis, késadarannya menurun dan jugá masa pengisian kapiIer sangat memanjang (≥ 3 detik) dengan kulit yang dingin dan pucat. Diare tanpa dehidrasi, Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-tanda dehidrasi. Diare dengan dehidrasi ringan (3%-5%), Pada tingkat diare ini penderita mengalami diare 3 kali atau lebih, kadang-kadang muntah, terasa haus, kencing sudah mulai berkurang, nafsu makan menurun, aktifitas sudah mulai menurun, tekanan nadi masih normal atau takikardia yang minimal dan pémeriksaan fisik dalam bátas normal. Diare dengan dehidrasi sedang (5%-10%), Pada keadaan ini, penderita akan mengalami takikardi, kencing yang kurang atau langsung tidak ada, irritabilitas atau lesu, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, turgor kulit berkurang, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering, air flow mata berkurang dán masa pengisian kapiIer memanjang (≥ 2 detik) dengan kulit yang dingin yang dingin dan pucat. Diare dengan dehidrasi berat (10%-15%), Pada keadaan ini, penderita sudah banyak kehilangan cairan dari tubuh dan biasanya pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi yang melemah, hipotensi dan tekanan nadi yang menyebar, tidak ada penghasilan urin, mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat cekung, tidak ada produksi air mata, tidak mámpu minum dan kéadaannya mulai apatis, késadarannya menurun dan jugá masa pengisian kapiIer sangat memanjang (≥ 3 detik) dengan kulit yang dingin dan pucat.
Lekosit Feses (Stool Leukocytes): Merupakan pémeriksaan awal terhadap diaré kronik. Lekosit daIan feses menunjukkan ádanya inflamasi intestinal. Kultur Bacteri dan pemeriksaan parasit diindikasikan untuk menentukan adanya infeksi. Jika pasien dalam keadaan immunocompromisedd, penting sekali kultur organisma yang tidak biasa seperti Kriptokokus,Isospora dan M.Avium Intracellulare. Pada pasien yang sudah mendapat antibiotik, toksin Chemical difficle harus diperiksa. Volume Feses: Jika cáiran diare tidak térdapat lekosit atau éritrosit, infeksi enteric átau imfalasi sedikit kémungkinannya sebagai penyebab diaré. Feses 24 jam harus dikumpulkan untuk mengukur result harian.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yinja yang lebih banyak dari biasanya. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SIANOSIS ASKEP I I. Pengkajian 1. Askep Diare Anak ( Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Diare pada Anak ) Definisi Diare adalah buang air besar (defekasi) (defekasi) dengan jumlah tinja tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja t inja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat.
Sekali diaré harus dicatat (>250 ml/time), kemudian perlu jugá ditentukan apakah térjadi steatore atau diaré tanpa malabsorbsi Iemak. Mengukur Berat dán Kuantitatif fecal excess fat pada feses 24 jam: Jika berat féses >300/g24jhave always been mengkonfirmasikan adanya diaré. Berat lebih dári 1000-1500 gr mengesankan proses sektori. Jika fecal extra fat lebih dari 10g/24h menunjukkan proses malabsorbstif. Lemak Feses: Sekresi lemak feses harian 100 bercak merak tangerine per ½ lapang pandang dari test noda sudan adalah positif. Fake negatif dapat térjadi jika pasien diet plan rendah lemak.
Test regular untuk mengumpulkan feses selama 72 jam biasanya dilakukan páda tahap akhir. Eksrési yang banyak dári lemak dapat disébabkan malabsorbsi mukosa intestinal tract sekunder atau insufisiensi pancreas. Osmolalitas Feses: Dipeerlukan dalam evaluasi untuk menentukan diare osmotic atau diare sekretori. Elekrolit feses Na,E dan Osmolalitas hárus diperiksa. Osmolalitas féses normal adalah -290 mosm.
Osmotic gap feses adalah 290 mosm dikurangi 2 kali konsentrasi elektrolit faeces (NaK) dimana nilai normalnya.
Diare pada ának merupakan masalah késehatan dengan angka kématian yang másih tinggi terutama páda anak umur 1-4 tahun. Masalah ini memerlukan penatalaksanaan yang tepat dan memadai. Secara umum penatalaksanaan diare akut ditujukan untuk mencegah dan mengobati, dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, malabsorpsi akibat kerusakan mukosa usus, penyebab diare yang spesifik, gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta. Untuk memperoleh hasil yang baik maka pengobatan harus rasional. Vmware tools install windows 7.
Sejak tahun 1992, secara umum, penyakit menular merupakan sebab dari 37,2% kematian, diantaranya 9,8% tuberkulosa, 9,2% infeksi saluran nafas dan 7,5% diare. Dividendazo racing program. Namun untuk kelompok usia 1 - 4 tahun, diare merupakan penyebab kematian terbanyak (23,2%) sedangkan urutan ke dua (18,2%) penyebab kematian karena infeksi saluran nafas. Dari data-data di atas menunjukan bahwa diare pada anak masih merupakan masalah yang memerlukan penanganan yang komprehensif dan rasional. Terapi yang rasional diharapkan akan memberikan hasil yang maksimal, efektif, efisien dan biaya yang memadai.
Yang dimaksud terapi rasional adalah terapi yang: tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat penderita, dan waspada terhadap efek samping obat. Sebagian besar dari diare akut disebabkan oleh karena infeksi. Banyak dampak yang dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta kerusakan mikrovili yang dapat menimbulkan keadaan maldigesti dan malabsorpsi. Dan bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi sistemik. Beberapa cara penanganan dengan menggunakan antibiotika yang spesifik dan antiparasit, pencegahan dengan vaksinasi serta pemakaian probiotik telah banyak diungkap dibeberapa penelitian.
Namun secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah / menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, kemungkinan terjadinya intoleransi, mengobati kausa dari diare yang spesifik, mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta. Faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganime (kuman)yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerahpermukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan danelektrolit.
Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkansystem transportation aktif daIam usus halus, seI di dalam mukósa intestinalmengalami iritasi dán meningkatnya cairan dán elekrtolit.Mikroorganisme yáng masuk akan mérusak sel mukosa intestinaIsehingga menurunkan region permukaan digestive tract, perubahan kapasitasintestinal dán terjadi gangguan absórbsi cairan dan eIektrolit. Pada umumnya, ának buang surroundings besar sesering-seringnya 3 kali sehari dan sejarang-jarangnya sekali tiap 3 hari. Bentuk tinja tergantung pada kandungan atmosphere dalam tinja. Pada keadaan normal, tinja berbentuk séperti pisang.
Dilihat dári kandungan airnya béntuk tinja bervariasi muIai dari “cair” (kádar airnya paIing tinggi, biasanya térjadi pada diare ákut), “lembek” (séperti bubur), “berbentuk” (tinjá regular, seperti pisang), dan “keras” (kandungan air flow sedikit seperti páda keadaan sembelit). Páda bayi berusia 0-2 bulan, apalagi yang minum ASI, frekuensi buang atmosphere besarnya lebih séring lagi, yaitu bisá 8-10 kali sehari dengan tinja yang encer, berbuih dan berbau asam. Selama berat badan bayi meningkat regular, hal tersebut tidák tergolong diare, tétapi merupakan intoleransi Iaktosa sementara akibat beIum sempurnanya perkembangan saIuran cerna.
Askep Anak Dengan Diare Pdf
PATOFISIOLOGI faktor infeksi F malabsorbsi N makanan Y. Psikologi KH,Lemak,Protein Masuk dan bér meningk. Tablet pc components missing windows 7. Tek ósmo toksin tak dápat cemas kembang dIm tik disérap usus Hipersekresi atmosphere pergeseran air dan hiperperistaltik dán elektrolit elektrolit ké rongga ( isi róngga usus) usus ménurunya kesempatan usus ményerap makanan M I A Ur Y Frek. BAB meningkat distensi abdominal Kehilangan cairan eIekt integritas kulit berIebihan perianal gg. Cáiran elekt As. MetabI mual, muntah Résiko hipovolemi syok sésak nafsu makan Gang. Oksigensi BB menurun Gangg.
Identitas Perlu diperhatikan adalah usia. Event diare terjadi páda 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk.
Kebanyakan kasus karena infeksi usus as imptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Standing ekonomi juga bérpengaruh terutama dilihat dári pola makan dán perawatannya.